“Pertumbuhan jangka pendek akan tetap lemah, membuat banyak negara berkembang, terutama negara-negara termiskin terjebak dalam perangkap, dengan tingkat utang yang sangat besar dan lemahnya akses terhadap pangan bagi hampir satu dari setiap tiga orang,” tuturnya.
Adapun, Bank Dunia menyampaikan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama di negara-negara emerging market dan berkembang adalah dengan mempercepat investasi tahunan senilai 2,4 triliun dolar AS yang diperlukan untuk transisi ke energi ramah lingkungan dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Bank Dunia mempelajari percepatan investasi yang cepat dan berkelanjutan setidaknya sebesar 4 persen per tahun dan menemukan bahwa hal tersebut meningkatkan pertumbuhan pendapatan per kapita, output manufaktur dan jasa, serta meningkatkan posisi fiskal negara.
Namun untuk mencapai percepatan tersebut umumnya memerlukan reformasi yang komprehensif termasuk reformasi struktural untuk memperluas perdagangan lintas batas dan aliran keuangan serta perbaikan dalam kerangka kebijakan fiskal dan moneter.