JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perencanaan Pembangunan Indonesia atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA) memulai proses studi Strengthening framework of lmplementation of Sustainable Development Goals (SDGs).
Studi ini merupakan bentuk realisasi kerja sama yang telah ditandatangani kedua pihak pada akhir tahun lalu. Dalam kerja sama ini, kedua pihak setuju untuk menunjuk lima provinsi sebagai daerah percontohan studi ini. Adapun lima provinsi yang dipilih ialah, DKI Jakarta, Banten, dan tiga provinsi lain akan ditunjuk seiring studi berjalan.
"Kita harap, JICA bisa memulai transfer knowledge dan pengalaman yang sudah berhasil digapai dalam mengimplementasi SDGs dengan mengirimkan ahli-ahlinya untuk menentukan indikator-indikator keberhasilan Indonesia," kata Sekretaris Bappenas, Gellwynn Jusuf, di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat sistem pelaksanaan untuk mencapai SDGs yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Dimana sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017, Kepala Bappenas ditunjuk menjadi Koordinator Tim Pelaksana TPB/SDGs di Indonesia.
Saat ini, Indonesia baru mengumpulkan data sebanyak 36 persen dari keseluruhan indikator SDGs, sehingga dibutuhkan pengumpulan data untuk indikator lainnya. Selain itu, rencana-rencana aksi harus dirumuskan untuk membangun inisiatif pencapaian semua indikator SDGs.