Beberkan Sarang Korupsi APBN, Luhut: Kalau Dibereskan KPK Tak Perlu OTT

Heri Purnomo
jeany aipassa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: istimewa)

"Karena e-Katalog itu ada Rp1.600 triliun yang bisa kita masukkan, Rp1.200 triliun dari belanja pemerintah, dan Rp 400 triliun belanja dari BUMN. Itu sama dengan 105 miliar dolar AS. Jadi kita enggak usah cari mana macam korupsi, itu salah satu tempat korupsi. Jadi sarangnya, target. Oleh karena itu, dilakukan perbaikan (digitalisasi)," kata  Luhut. 

Dia mengungkapkan, dengan merestrukturisasi e-Katalog, di tahun ini pemerintah menargetkan belanja pemerintah dan BUMN untuk pengadaan barang yang masuk pada tahun ini sebesar Rp400 triliun. Ternyata yang masuk e-katalog mencapai Rp900 triliun. 

"Bahkan untuk belanja produk dalam negeri (TKDN) sudah hampir dekat Rp400 triliun. Jadi, kalau ini kita bereskan, keluar itu sudah pasti makin baik," ungkap Luhut. 

Dia mengungkapkan, jika sistem e-katalog semuanya sudah terdigitalisasi, maka peluang korupsi semakin kecil, sehingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak perlu lagi melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). 

Luhut bahkan mengkritik OTT KPK yang disebutnya justru memberikan citra buruk bagi Indonesia. Menurutnya, dalam memberantas korupsi perlu adanya sistem yang efektif. Salah satunya dengan mendorong barang keperluan pemerintah dan BUMN masuk ke e-katalog karena akan mencegah tindak korupsi. 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Kejagung Sita Hotel di Setiabudi Jaksel terkait Kasus Korupsi Kredit Sritex

Nasional
2 hari lalu

KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Korupsi Eks Wamenaker Noel, Ada Sesditjen Binwasnaker

Nasional
2 hari lalu

Wakil Wali Kota Bandung Tersangka Korupsi, Dedi Mulyadi: Semua Sama di Mata Hukum

Internasional
3 hari lalu

Baru Sebulan Lengser, Eks Presiden Bolivia Luis Arce Ditangkap terkait Korupsi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal