JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa sudah hampir dua tahun ini tidak ada kegiatan umrah. Kabar baik datang dari Kerajaan Arab Saudi yang sudah memberikan nota diplomatik.
Adapun hal tersebut menandakan pembahasan kegiatan umrah sudah bisa dilakukan, terutama untuk mengembalikan jamaah Indonesia untuk melakukan umrah di Arab Saudi dengan persyaratan-persyaratan yang mereka tentukan.
"Saudi baru mengakui vaksin yang mereka pakai yaitu AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Johnson and Johnson, dan mereka menambah pengakuan yaitu Sinovac dan Sinopharm," ujar Menko Airlangga dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (16/11/2021).
Namun, untuk Sinovac dan Sinopharm, pemerintah Arab Saudi masih meminta adanya booster dan Indonesia belum memberikan perizinan untuk booster ketiga kecuali tenaga kesehatan.
"Karena masyarakat masih punya target, pemerintah di akhir Desember 70 persen untuk vaksin dosis pertama dan 40 persen dosis kedua, sehingga booster ini baru dipersiapkan programnya di bulan Januari mendatang," kata dia.
Oleh karena itu, untuk menyikapi hal tersebut, ada usulan dimana pemerintah dalam hal ini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakukan diplomasi mitranya di Arab Saudi. Berdasarkan informasi dari Menag Yaqut, akan segera mengirim tim di minggu ini dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan berkomunikasi dengan mitranya, Menkes di Arab Saudi mengenai penanganan COVID-19 di Indonesia yang sudah diakui oleh WHO sendiri.
"Bahwa saat sekarang semuanya level 1, dan beberapa negara sudah mengakui Sinovac, Sinopharm, dan yang lain sehingga misalnya UAE pun menerima, dan negara-negara lain menerima tingkat penanganan COVID-19 di Indonesia, diharapkan umrah bisa segera kembali dinormalkan," ucap Airlangga.