"Kami akan memulai ini dengan mengimpor listrik 100 megawatt (MW) untuk masa percobaan dua tahun, untuk melihat bagaimana pasar bekerja. Ini akan memungkinkan kawasan untuk berbagi sumber energi bersih yang mungkin dimiliki negara lain, dan kami akan mulai dengan Malaysia,” kata Chan.
EMA akan mengajukan proposal permohonan pada Maret tahun depan untuk impor listrik 100 MW dari Malaysia. Jumlah itu sekitar 1,5 persen dari permintaan listrik puncak Singapura. Impor dapat dimulai paling cepat akhir 2021, melalui interkonektor listrik yang ada antara kedua negara. Importir akan dipilih melalui tender yang terbuka dan kompetitif.
"Pengimpor potensial harus menunjukkan keandalan pasokan, kredibilitas dan rekam jejak mereka, kemampuan untuk mengamankan permintaan dari konsumen Singapura, dan mengelola keluaran karbon dari pasokan pembangkit," ujar Chan.