BI Dinilai Perlu Tahan Suku Bunga di 6 Persen, Ini Alasannya

Anggie Ariesta
Ekonom menyebut bahwa Bank Indonesia (BI) perlu menahan suku bunga acuannya kembali di 6,00 persen pada Februari 2024. (Foto: ilustrasi/Okezone) 

Pada awal tahun 2024, Indonesia membukukan neraca perdagangan positif sebesar 2,01 miliar dolar AS pada Januari 2024, terendah dalam enam bulan terakhir dibandingkan 3,29 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya. 

Ekspor pada Januari 2024 mengalami penurunan sebesar 8,06 persen (yoy) menjadi 20,52 miliar dolar AS, kontraksi yang lebih besar dibandingkan penurunan sebesar 5,76 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. 

Penurunan ekspor disebabkan oleh melemahnya permintaan global dan turunnya harga komoditas global sehingga berdampak pada penurunan ekspor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 6,07 persen (yoy) (atau 5,49 persen (mtm) dan 8,20 persen (yoy) atau 8,54 persen (mtm).

"Dilihat dari dinamika terkini, ketahanan perekonomian domestik dan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed yang lebih rendah dalam waktu dekat, kami memandang BI perlu mempertahankan BI Rate pada level 6,00 persen pada rapat dewan gubernur BI bulan ini," katanya. 

Hal itu karena inflasi tetap terjaga mendekati target baru sebesar 2,5 persen dengan tekanan inflasi terdekat kemungkinan berasal dari kenaikan pengeluaran pada beberapa libur akhir pekan panjang dan harga menjelang musim Ramadhan.

Meskipun sedikit terdepresiasi selama sebulan terakhir, Rupiah kini berada pada kisaran Rp15.650 per dolar AS setelah pemilu. Dari sisi eksternal, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakannya dan mengindikasikan penurunan suku bunga kemungkinan akan ditunda. 

Meskipun tidak ada tekanan dari inflasi, menjaga perbedaan imbal hasil yang memadai antara obligasi Pemerintah Indonesia dan obligasi Negara AS sangat penting untuk mencegah arus keluar modal dan menjaga nilai tukar Rupiah tetap terkendali. 

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
6 hari lalu

Telur hingga Daging Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama Inflasi Oktober 2025

Makro
7 hari lalu

Inflasi Oktober 2025 Tembus 0,28 Persen, Didorong Emas Perhiasan hingga Cabai Rawit

Buletin
10 hari lalu

Menkeu Purbaya Tekankan Data BI Valid Soal Dana Pemda Mengendap

Bisnis
10 hari lalu

Nilai Transaksi BI Fast Tembus Rp3.024 Triliun pada Kuartal III 2025

Bisnis
11 hari lalu

Perry Warjiyo: BI Fast Jadi Transaksi Termurah dan Tercepat di Dunia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal