BI Gelar RDG ke-2 Bulan Ini, Indef: Pelemahan Rupiah Sudah Emergency

Isna Rifka Sri Rahayu
Ilustrasi. (Foto: Okezone)

"Fokus stabilisasi nilai tukar ditempuh melalui kelanjutan intervensi cadangan devisa, bauran kebijakan moneter, dan peningkatan koordinasi dengan pemerintah," ujarnya.

Berdasarkan proyeksinya, BI masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 4,5 persen. Sebab, BI masih melihat hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terkait potensi kenaikan suku bunga acuan hingga akhir tahun.

Rapat FOMC ini akan berlangsung pada 12-13 Juni 2018. Dengan demikian, kemungkinan BI akan bereaksi dengan menaikkan bunga acuan 25 bps di RDG setelah pengumuman The Fed tersebut.

"Proyeksinya bunga acuan tetap 4,5 persen di Mei ini. Gubernur BI yang baru tidak akan ambil langkah yang terlalu berani pasca dilantik," tuturnya.

Ia juga melihat, Gubernur BI yang baru, Perry Warjiyo yang fokus untuk melonggarkan Loan to Value (LTV) DP kredit properti. Hal ini juga untuk membangun kepercayaan pasar terhadap Indonesia. "Jika uang muka kredit semakin murah harapannya kredit akan bergairah dan tidak terkena dampak kenaikan bunga acuan BI," kata Bhima.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Viral Uang Baru Redenominasi Diluncurkan 2026, Begini Penjelasan BI  

Nasional
7 hari lalu

Hore! QRIS Bisa Dipakai di China dan Korsel, Beli Dimsum dan Tteokbokki Lebih Mudah

Nasional
7 hari lalu

BI Desak Bank Segera Turunkan Bunga Kredit usai Purbaya Gelontorkan Rp200 Triliun

Nasional
8 hari lalu

BI Kembali Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Berikut Alasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal