JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini antara 0,9 persen hingga -2,9 persen. Sementara tahun depan, ekonomi bisa tumbuh positif antara 5-6 persen.
Proyeksi bank sentral ini lebih rendah daripada perkiraan pada April 2020. Saat itu, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi 2020 mencapai 2,3 persen dan 6 persen pada 2021.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan menurun. Ekspor, konsumsi rumah tangga, dan investasi turun pada April-Juni seiring pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, tekanan terhadap ekonomi mulai berkurang.
"Bank Indonesia memprakirakan proses pemulihan ekonomi mulai menguat pada kuartal III-2020 sejalan relaksasi PSBB sejak pertengahan Juni 2020 serta stimulus kebijakan yang ditempuh," kata Perry, Kamis (18/6/2020).
Perry mengatakan, beberapa indikator makro menunjukkan perekonomian telah berada di level terendah dan mulai memasuki tahap pemulihan. Di antarnaya penjualan semen, ritel, PMI, dan ekspektasi konsumen yang lebih baik dari bulan sebelumnya.
Perry optimistis ekonomi akan pulih pada tahun depan. Hal ini didorong dampak perbaikan ekonomi global dan stimulus kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia.
"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh dapat semakin," ucapnya.