Kendati demikian, selain kedua proyek tersebut, pemerintah tidak menutup kemungkinan pembiayaan dari AIIB untuk proyek-proyek infrastruktur lainnya misalnya perbaikan jalan atau pembangunan jalan arteri di daerah, pembangunan bandara, pelabuhan, dan juga pembangkit listrik.
Bambang menuturkan, pertemuan dengan Presiden AIIB akan ditindaklanjuti dengan pertemuan teknis membahas proyek-proyek infrastruktur yang akan dibiayai oleh AIIB. Daftar proyek yang siap ditawarkan ke AIIB ditargetkan selesai akhir tahun ini.
"Jadi kita punya list dan list itu yang akan dibicrarakan dengan mereka karena mereka harus sepakat dong jenis proyek apa yang bisa mereka support karena persyaratan dari mereka cuma satu, ya kita menyampaikan proposal dan AMDAL-nya sudah beres dan tidak ada isu mengenai relokasi dari penduduk. Jadi masalah sosial dan lingkungan harus sudah bersih," ujar Bambang.
Sejauh ini, ada empat proyek infrastruktur di Indonesia yang dibiayai oleh AIIB. Pertama, proyek modernisasi irigasi strategis dan rehabilitasi mendesak untuk meningkatkan sistem irigasi di Indonesia sehingga bisa menghasilkan produksi dalam jumlah yang lebih besar senilai 250 juta dolar AS.
Kedua, proyek perbaikan operasional dan keselamatan bendungan untuk memperbaiki kehidupan orang-orang yang tinggal di hilir bendungan serta melindungi infrastruktur lokal senilai 125 juta dolar AS.
Ketiga, proyek pengembangan infrastruktur regional senilai 100 juta dolar AS dan keempat, proyek peningkatan kawasan kumuh 216,5 juta dolar AS.