BPS Pastikan Penurunan Ekspor Industri Bukan Gejala Deindustrialisasi

Antara
Penurunan ekspor industri pengolahan pada Februari 2019 bukan karena terjadinya deindustrialisasi di Indonesia. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyampaikan bahwa terjadinya penurunan ekspor industri pengolahan pada Februari 2019 bukan karena terjadinya deindustrialisasi di Indonesia.

"Tidak deindustrialisasi. Ekspor industri pengolahan mengalami penurunan karena minyak kelapa sawit, produksinya tetap baik, namun terjadi penurunan harga," kata dia di Jakarta, Jumat (15/3/2019).

Kecuk, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa penurunan ekspor tekstil dan produk tekstil serta produk sepatu ke Amerika Serikat (AS) lebih dipengaruhi oleh musim yang tengah terjadi di Negeri Paman Sam itu.

Menurut data BPS, ekspor industri pengolahan pada Februari 2019 mencapai 9,41 miliar dolar AS atau turun 7,71 persen jika dibandingkan Januari 2019 dan turun 8,06 persen jika dibandingkan Februari 2018.

Kendati demikian, sektor industri pengolahan masih berkontribusi paling tinggi, yakni sebesar 75,12 persen, jika dibandingkan dengan ekspor sektor lainnya, yaitu tambang 14,33 persen, migas 14,33 persen, dan pertanian 1,86 persen. Adapun ekspor nonmigas menyumbang 91,31 persen dari total ekspor pada Februari 2019.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas terhadap Januari 2019 yakni bahan kimia organik turun 98,4 persen, alas kaki turun 138,7 persen, kelompok bijih, kerak, dan abu logam turun 149,5 persen,  kelompok lemak dan minyak hewan/nabati turun 208,9 persen,  serta bahan bakar mineral turun 282,1 persen.

Kendati demikian, ekspor beberapa golongan barang mengalami peningkatan, di antaranya perhiasan naik 227,5 persen, tembaga naik 62,9 persen, bubur kayu atau pulp naik 38,7 persen, timah 33,1 persen, dan bahan kimia anorganik 21,1 persen.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
4 hari lalu

Cuaca Ekstrem, BPS Peringatkan Potensi Gagal Panen di Akhir 2025

Makro
4 hari lalu

BPS Catat Inflasi November 0,17 Persen, Harga Pangan Stabil Jelang Akhir Tahun

Nasional
4 hari lalu

Neraca Dagang RI Oktober 2025 Surplus 2,39 Miliar Dolar AS, Rekor 66 Bulan Beruntun

Nasional
5 hari lalu

Inflasi RI Tembus 0,17% di November 2025, Dipicu Harga Emas Perhiasan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal