Komoditas yang mengalami penurunan terbesar adalah bijih tembaga dan konsentratnya. Tujuan negara ekspor yang mengalami penurunan antara lain Korea Selatan, Filipina, dan China.
Lalu, nilai ekspor mesin hingga perlengkapan elektrik dan bagiannya turun 181,04 juta dolar AS di September.
“Kalau kita bandingkan dengan Agustus 2024, komoditas yang mengalami penurunan adalah LCD, LED, dan tipe panen layar datar lainnya, ini negaranya ke AS, Korea Selatan, dan Jepang, sebagai negara tujuan ekspor komoditas HS 85 yang mengalami penurunan,” ujar Amalia.
Faktor lainnya adalah ekspor migas yang ikut terkerek ke bawah, di mana pada September tahun ini turun 2,81 persen menjadi 1,17 persen. Penurunan ekspor migas terutama didorong oleh rendahnya nilai ekspor gas dengan andil minus 0,27 persen.
“Namun demikian, secara tahunan nilai ekspor September 2024 mengalami peningkatan sebesar 6,44 persen,” ucap dia.
Sementara itu, kenaikan itu didorong oleh peningkatan ekspor non-migas, terutama pada bahan bakar mineral, logam mulia dan perhiasan atau permata, serta kakao dan olahannya.