"Di sisi lain, kita sebagai negara yang memiliki posisi yang sangat kuat sumber daya mineral hulu, khususnya saat ini adalah mineral yang sangat dibutuhkan untuk memproduksi baterai. Salah satu kandungan paling utama untuk produksi baterai adalah nikel, dan Indonesia memiliki cadangan nomor 1 bisa berproduksi nikel di dunia saat ini," katanya
Tim Percepatan pembangunan industri baterai kendaraan listrik sendiri tengah menyusun roadmap atau peta jalan industri baterai hingga 2027 mendatang. Untuk mendukung itu, pemerintah tengah menggenjot pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Saat ini, sudah ada 32 titik SPKLU di 22 lokasi dan proyek percontohan (pilot project) 33 SPBKLU. Sementara pada 2021, direncanakan akan ada pengembangan sistem penyimpanan energi atau Energy Storage System (ESS).
Pada 2022, OEM ditargetkan akan mulai memproduksi kendaraan listrik di Indonesia. Lalu, pada 2024 smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) ditargetkan mulai beroperasi yang dikembangkan PT Aneka Tambang Tbk dan pabrik Pabrik Precursor baterai dan katoda mulai beroperasi yang dikerjakan Pertamina dan MIND ID.