DUBAI, iNews.id - Arab Saudi akan mengumpulkan sekitar 200 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun ke depan, melalui program swastanisasi di 16 sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai dari minyak, perawatan kesehatan, pendidikan, bandara, dan penggilingan biji-bijian. Secara terpisah, perusahaan tersebut ingin mengumpulkan 100 miliar AS melalui penjualan 5 persen saham di Saudi Aramco.
Berikut daftar rencana privatisasi utama yang sedang berjalan, seperti dikutip iNews.id dari Reuters, Minggu (3/12/2017):
SAUDI ARAMCO
Pemerintah Saudi mengumumkan rencananya untuk menjual hampir 5 persen saham perusahaan minyak terbesar dunia yakni Saudi Aramco di tahun depan melalui penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO). Awalnya, pemerintah mengatakan, saham tersebut akan terdaftar di Riyadh dan minimal satu bursa asing. Namun beberapa pekan terakhir beberapa pejabat pemerintah mengatakan bahwa Riyadh mungkin menjadi satu-satunya tempat.
PERUSAHAAN POS SAUDI
Pada Februari kemarin, Riyadh mengundang bank untuk mengajukan sebuah laporan tugas dalam penjualan layanan pos milik pemerintah, kata beberapa sumber. Tapi sejak saat itu belum jelas apakah ada bank yang diberi mandat. Menteri Komunikasi dan Informatika, Abdullah Alswaha, mengatakan bahwa Saudi Post akan memasuki lima tahun fase korporatisasi, sampai nanti dijual ke sektor swasta.
SAUDI GRAINS ORGANIZATION
Perusahaan pengelola biji-bijian milik negara Saudi, yang menangani pembelian biji-bijian kerajaan, bersiap menjual operasi penggilingannya. Penjualan tersebut menarik minat agribisnis raksasa milik AS yaitu Archer Daniels Midland Co dan Bunge. Tapi calon investor khawatir tentang batas kepemilikan dan struktur dari proses penjualan.