Mantan Duta Besar RI untuk Singapura ini mengatakan, untuk membuktikan teori tersebut, tim akan melakukan survei geologi kelautan dan batimetri di sekitar Gunung Krakatau setelah situasi dianggap aman.
"Sekarang mau kita bikin kapal mau ke lihat sana belum bisa kan karena cuaca masih jelek, mungkin setelah tanggal 25 Desember, mungkin 27 atau 28, pakai Kapal Baruna Jaya (BPPT) untuk lihat lagi peta di bawah lautnya,” ucapnya.
Selain survei, tim tersebut juga akan melakukan konfirmasi citra satelit resolusi tinggi milik LAPAN, survei udara oleh BPPT, data GPS dan Pasut oleh BMKG, BIG, Pushidros TNI-AL. Tim juga akan melibatkan pengelola Kawsan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.