“Sambil digulirkan (ke) 15,2 juta (orang), kita kompilasi terus,” kata Susiwijono.
Susiwijono menambahkan nantinya pemerintah juga memberikan BLT untuk komunitas terdampak seperti pekerja sektor informal contohnya warung, toko-toko kecil, pedagang pasar. Adapun untuk data lengkapnya pemerintah akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, asosiasi, dan pihak terkait lainnya.
“Yang paling terdampak (selanjutnya) adalah para pelaku usaha transportasi online Gojek, Grab, dan lain sebagainya. Kami sudah minta datanya. Demikian juga pekerja harian di pusat perbelanjaan, kami kerjasama dengan asosiasi, kita akan data pekerja informal harian untuk mendapatkan BLT dalam rangka meningkatkan daya beli,” kata Susiwijono.