Dialog dengan Menkeu Thailand, Sri Mulyani Bahas Penyehatan Fiskal hingga Isu Perbankan AS

Michelle Natalia
Menkeu Sri Mulyani Indrawati (tengah) bersama Menkeu Singapura Lawrence Wong (kanan), dan Menkeu Thailand Arkhom Termpittayapaisith (kiri) pada 1ST ASEAN Finance Ministers and Governor of Central Bank (AFMGM). (Foto: Michelle Natalia/MPI)

NUSA DUA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Menkeu Thailand, Arkhom Termpittayapaisith. Pertemuan keduanya bagian dari rangkaian pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1ST ASEAN Finance Ministers and Governor of Central Bank/AFMGM) di Nusa Dua, Bali. 

Selama pertemuan, Arkhom dan Sri Mulyani saling berbagi informasi atau kinerja ekonomi dan kebijakan domestik di kedua negara. Arkhom menuturkan, pemulihan sektor ekonomi utama seperti pariwisata yang masih belum diimbangi pulihnya kondisi ketenagakerjaan di sektor tersebut, sedangkan ekspor nonmigas masih terus menunjukkan penguatan terutama untuk ekspor komoditas pangan dan kendaraan bermotor.

"Merespons hal itu, Thailand saat ini mengambil langkah penyehatan fiskal setelah mengalami kenaikan belanja negara untuk menangani pandemi sekaligus memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat rentan yang menyebabkan utang luar negeri meningkat tajam," ujar Arkhom dalam keterangan tertulis, Kamis (30/3/2023).

Selain itu, Arkhom menyebutkan bahwa Thailand juga berupaya melakukan reformasi perpajakan guna meningkatkan pendapatan negara, serta berupaya untuk mengembalikan defisit ke bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Menanggapi Arkhom, Sri Mulyani menyampaikan apresiasi Indonesia atas kinerja ekonomi dan fiskal Thailand. 

"Indonesia terus berupaya menjaga defisit APBN yang pada tahun 2022 telah berada di bawah 3 persen dengan melanjutkan reformasi fiskal dan extra effort untuk mendukung pemulihan dunia usaha dan sektor prioritas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui upaya menarik Foreign Direct Investment, khususnya dalam sektor manufaktur seperti indusri kendaraan listrik dan komponennya, serta hilirisasi mineral," ucap Sri Mulyani.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
12 jam lalu

Purbaya Terus Kejar Pengemplang Pajak: Jangan Main-Main Sama Kita

Nasional
13 jam lalu

Purbaya Ogah APBN Tanggung Utang Whoosh: Kalau Saya Mending Nggak Bayar

Nasional
16 jam lalu

Menkum Teken Perjanjian Esktradisi ASEAN: Tak Ada Lagi Safe Haven bagi Pelaku Kejahatan

Makro
23 jam lalu

BI-DPR Sepakati Asumsi Makro ATBI 2026, Pertumbuhan Ekonomi 5,33 Persen, Inflasi 2,62 Persen

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal