Diberikan Libur Panjang, Pekerja Jepang Malah Bingung

Koran SINDO
Pekerja Jepang. (Foto: Japan Times)

Kendati demikian, Hideto Tsuboi dari Pusat Riset Internasional untuk Studi Jepang di Kyoto menjelaskan, salah satu alasan utama popularitas Akihito terletak pada fakta bahwa dia secara sadar bertanggung jawab pada generasi pasca perang untuk becermin pada masa perang yang sulit.

Saat peringatan ke-73 berakhirnya Perang Dunia II tahun lalu, Akihito menegaskan kembali duka mendalam atas perang itu dan terus berharap untuk perdamaian.

Awal bulan ini Jepang mendeklarasikan nama Reiwa untuk era kekaisaran baru saat Putra Mahkota Naruhito menjadi kaisar pada 1 Mei mendatang.

Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe menyatakan peluncuran era baru ini menegaskan nilai-nilai tradisional pada titik balik sejarah bangsa tersebut.

Warga menonton layar televisi raksasa di penjuru Tokyo sambil mengangkat smartphone mereka untuk memotret Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga yang memegang plakat putih dengan nama baru Reiwa tertulis dalam dua huruf dengan tinta hitam.

Negeri itu telah lama menanti nama era baru atau Gengo yang akan digunakan di sejumlah koin, kalender, surat kabar dan dokumen resmi, serta mencerminkan perasaan nasional pada era tersebut.

Huruf pertama sering digunakan dengan arti “perintah”, tapi juga berarti “bagus” dan “indah”. Adapun kata huruf kedua berarti “damai” atau “harmoni”.

Menurut PM Abe, nama itu menegaskan keindahan budaya tradisional Jepang dan masa depan yang diimpikan setiap orang, terutama para pemuda.

“Bangsa kita menghadapi titik balik besar, tapi di sana ada banyak nilai-nilai Jepang yang tidak boleh hilang,” kata Abe, dilansir Reuters.

“Nama itu menunjukkan bahwa budaya bangsa kita lahir dan dipelihara oleh hati rakyat yang menggambarkan keindahan bersama,” tutur Abe.

Kenaikan Naruhito ke Takhta Krisan akan dilakukan sehari setelah ayahnya, Kaisar Akihito, menyerahkan takhta pada 30 April, mengakhiri era Heisei yang dimulai pada 1989. Akihito akan menjadi kaisar pertama yang menyerahkan takhta di Jepang dalam lebih dari dua abad terakhir. (Syarifuddin)

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Makro
6 tahun lalu

Jepang Kokoh sebagai Kreditor Terbesar di Dunia

Makro
6 tahun lalu

Jepang Siapkan Stimulus Rp13.666 Triliun Bantu Perusahaan Bangkrut akibat Covid-19

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal