"Dalam tiga tahun ada perubahan lahan baku sawah dan konversi (lahan). Sekarang kita berusaha memperbaiki metodologi dengan juga menggunakan teknologi terkini," ucapnya.
Sebelumnya, Kecuk pernah menyebut, BPS tengah meningkatkan akurasi data produksi beras dengan memperbaiki metodologi dengan memanfaatkan teknologi terkini dengan menggunakan banyak peta dari Badan Informasi Geospasial (BIG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Metodologi ini menggunakan kerangka sampel area (KSA) yang diamati hingga 192 ribu titik setiap bulan. Cara ini untuk memperbaiki data produksi padi untuk menggantikan metode yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian yang hanya mengambil data dari dinas pertanian masing-masing.