Donald Trump Ingin Bansos Tunai Dinaikkan, Partai Republik Menolak

Djairan
Presiden AS, Donald Trump. (Foto: AFP)

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menegaskan tidak akan meneken RUU baru soal stimulus ekonomi yang kedua. Dia menilai, besaran bantuan sosial (bansos) tunai dalam RUU itu terlalu rendah.

Dalam RUU tersebut, besaran bansos tunai ditetapkan 600 dolar AS per orang per bulan. Dia ingin jumlahnya dinaikkan menjadi 2.000 dolar AS.

"Mengapa para politisi tidak mau memberikan 2.000 dolar AS, malah hanya 600 dolar AS? Itu (pandemi) bukan kesalahan mereka. Itu jelas salah China. Berikan rakyat kita uang!," kata Trump dikutip dari CNBC, Minggu (27/12/2020).

Trump yang berasal dari Partai Republik mengkritik keras RUU tersebut karena banyak revisi yang tidak ada hubungannya dengan pandemi. Namun, kata dia, bantuan justru tak berpihak pada warga AS.

Permintaan Trump disambut positif oleh Partai Demokrat yang siap menaikkan besaran bansos tunai menjadi 2.000 dolar AS sesuai keinginan Presiden. Namun, partai tempat Trump berasal, menolaknya.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Internasional
8 jam lalu

Israel Terus Langgar Gencatan Senjata Gaza, Netanyahu Permalukan Trump

Internasional
11 jam lalu

Amerika Kecam Netanyahu karena Bunuh Komandan Hamas saat Gencatan Senjata

Internasional
14 jam lalu

Anggota DPR AS Kutuk Kebijakan Trump Larang Masuk Warga Palestina: Kejam!

Internasional
14 jam lalu

Trump Larang Warga Palestina dan Suriah Masuk Amerika, Ini Alasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal