Sementara itu, Anggota Komisi X DPR, My Esti Wijayati mengungkapkan saat ini yang menjadi pekerjaan rumah (PR) meningkat budaya literasi di Indonesia yang masih rendah. Sekarang bukan pada membaca dan berhitung, tapi kemampuan akses mendapatkan ilmu pengetahuan dan menerjemahkan menjadi kegiatan guna meningkatkan perekonomian dan masyarakat menjadi lebih sejahtera.
"Budaya literasi, infrastruktur dan peningkatan SDM harus berjalan seiring. Untuk menciptakan SDM yang unggul, jangan hanya di perkotaan saja, namun juga hingga ke tingkat masyarakat pedesaan," katanya.
Dia menerangkan ini menjadi PR semua pihak termasuk Bappenas, Kemendikbud harus membuat upaya ini menjadi skala prioritas untuk mewujudkan SDM unggul. Kunci utamanya adalah indeks literasi yang memadai atau tinggi, sehingga nantinya masyarakat pedesaan juga memahami dengan melakukan gerakan masif budaya literasi itu sangat penting.
"Untuk itu, kami di legislatif juga akan berupaya meningkatkan anggaran literasi karena saat ini dengan adanya pemotongan dana akibat pandemi covid-19, semua menjadi berjalan tidak maksimal," ujarnya.
Faktanya, kata Esti, minimnya anggaran di berbagai daerah membuat budaya literasi cukup rendah dan SDM dengan kemampuan yang terbatas. Untuk itu diperlukan skala prioritas utama meningkatkan budaya literasi. Ini demi mewujudkan keinginan ekonomi bangsa yang lebih maju.