Dua Tokoh Kadin Jadi Ketua Timses Capres Beda Kubu, Ini Tanggapan Pengamat

Atikah Umiyani
Rosan Roeslani (kiri), dan Arsjad Rasjid. (Foto: istimewa)

Agus memperkirakan, baik Rosan dan Arsjad bisa berkontribusi terhadap material-material periklanan serta pengorganisasian kampanye. 

"Jika itu terjadi, memang tidak akan keliatan nyata, tetapi mereka paham bahwa fenomena itu lumrah dalam politik," ungkap Agus.

Sementara Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute pun menilai bahwa pemilihan mantan dan ketua umum Kadin menjadi ketua timses karena kapasitas serta kemampuannya masing-masing. Sebab menurutnya, dengan jabatannya sebagai mantan dan ketua umum kadin tentunya baik Rosan maupun Arsjad sudah teruji kemampuannya dalam banyak hal. 

"Itu yg dibutuhkan dan diharapkan dari mereka sebagai ketua Tim sukses.. Termasuk menggerakkan mensinergikan semua komponen guna bisa memaksimalkan perolehan suara. Suara darimana saja. Tidak terbatas dari para pebisnis," kata Piter, kepada MNC Portal Indonesia, Senin (30/10/2023) malam.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi juga telah menekankan bahwa pihaknya netral meskipun Ketua Umum dan Mantan Ketua Umum-nya menjadi tim sukses dari dua calon presiden yang berbeda. 

"Saya jelaskan, saya sampaikan bahwa posisi Kadin Indonesia netral, sekali lagi saya tegaskan Kadin Indonesia netral," ujar Yukki, ketika ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Kendati demikian, Yukki mengaku bahwa posisi yang diambil Ketum dan Mantan Ketum itu sangat menguntungkan pihaknya. Sebab menurutnya, melalui posisi strategis itu maka Kadin Indonesia bisa memberikan masukan kepada para tim sukses dan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden itu sendiri.

"Politik itu, pemilihan itu adalah pesta demokrasi. Pesta demokrasi harus happy. Jadi jangan dibuat tegang-tegang," ungkap Yukki.

Ia pun secara terang-terangan mengaku bahwa dirinya memperbolehkan anggota Kadin untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Namun tentunya dengan syarat yaitu tidak membawa nama Kadin Indonesia dalam proses kampanye.

"Saya sudah sampaikan para wakil ketua umum, seluruh pengurus, daerah juga, provinsi maupun kabupaten/kota, silahkan kalau ada yang ingin menjadi bagian dari proses itu saya hargai. Tapi satu hal, saya akan tindak tegas siapapun yang membawa atas nama Kadin, itu clear," tutur Yukki.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
5 hari lalu

Ini Respons Rosan soal Peluang Kereta Cepat Whoosh Disubsidi Pemerintah

Nasional
7 hari lalu

Rosan Ungkap Progres Negosiasi Pembayaran Utang Kereta Cepat Whoosh dengan China

Nasional
11 hari lalu

Prabowo Minta Purbaya-Rosan Cari Solusi Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh 

Nasional
20 hari lalu

Danantara Tegaskan Transparansi, Siap Koreksi Laporan Keuangan BUMN Tahun Depan

Nasional
21 hari lalu

Setahun Prabowo-Gibran, Danantara Jadi Mesin Baru Penggerak Pertumbuhan Ekonomi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal