Untuk seksi 5, kata Basuki, ada masalah teknis berupa pergerakan tanah sehingga butuh teknik konstruksi khusus. Namun, saat ini sudah ditemukan solusinya untuk dibahas lebih lanjut desainnya. Setelah desain disepakati, baru diserahkan kepada BUJT dalam hal ini PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
"Ssecara keseluruhan Jalan Tol Balsam (Balikpapan-Samarinda) ditargetkan akan beroperasi penuh sebelum Lebaran 2020,” kata dia.
Jalan tol yang memiliki nilai investasi sebesar Rp9,9 triliun ini diharapkan akan mendukung konektivitas untuk pembangunan Ibu Kota Negara. Tol ini akan melintasi Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara yang telah ditetapkan Presiden Jokowi sebagai ibu kota baru.
Dengan adanya jalan tol dapat memangkas biaya logistik barang dan jasa dan waktu tempuh antara Balikpapan-Samarinda dari sekitar 3 jam, menjadi 1 jam. Tol ini juga menjadi akses penghubung Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan. Akses menuju bandara ini dapat ditempuh dalam waktu 15-20 menit dengan melewati Seksi V ruas Balikpapan – Sepinggan yang hanya berjarak sekitar 8 km dari bandara tersebut.
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dibangun sejak November 2016 terdiri dari 5 seksi, yaitu Seksi I ruas Balikpapan – Samboja (22,03 Km), Seksi II ruas Samboja – Muara Jawa (30,98 Km), Seksi III Muara Jawa – Palaran (17,50 Km), Seksi IV Palaran – Samarinda (17,95 Km), dan Seksi V ruas Balikpapan – Sepinggan (11,09 Km).