FRANKFURT, iNews.id - Kepala Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi menyuarakan keprihatinan atas euro yang melonjak, yang mempersulit usaha untuk keluar dari langkah stimulus era krisis.
"Volatilitas baru-baru ini dalam nilai tukar merupakan sumber ketidakpastian yang memerlukan pemantauan berkenaan dengan kemungkinan implikasinya terhadap prospek jangka menengah untuk stabilitas harga," kata Draghi pada sebuah konferensi pers, seperti mengutip AFP, Kamis (25/1/2018).
Euro telah meroket ke posisi tertinggi lebih dari tiga tahun terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Posisi eruo saat ini mencapai 1,24 dolar AS didukung ekonomi zona euro yang lebih kuat, dan pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang membalikkan greenback pada hari Rabu.
Komentar Draghi merupakan kelanjutan ucapannya di bulan September tahun lalu dan membantu melemahkan mata uang euro pada saat itu.
Lonjakan eura baru-baru ini menimbulkan sakit kepala bagi para pembuat kebijakan, yang ingin mengakhiri upaya stimulus karena laju ekonomi sedang cepat, namun masih menghadapi inflasi yang sangat rendah.