JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 membuat banyak negara masuk jurang resesi. Kondisi itu juga berpeluang besar terjadi di Indonesia.
Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah menilai ekonomi yang minus 5,32 persen pada kuartal II menjadi indikasi kuat Indonesia akan memasuki resesi pada kuartal III.
"Resesi adalah kenormalan baru ditengah wabah. Wabah terhadap perekonomian sangat besar terhadap perekonomian global dan masing- masing negara. Bahkan secara teknikal sesungguhnya kita sudah resesi," kata Piter Abdullah saat dihubungi, Kamis (13/8/2020).
Hampir semua negara di dunia, kata Piter, sudah resmi resesi. Dengan begitu yang terpenting saat ini bukan resesi atau tidak, melainkan bagaimana mengatasi resesi agar tak berlarut-larut.
"Fokus pemerintah sebaiknya menanggulangi wabah dan meningkatkan ketahanan masyarakat dan dunia usaha. percepat realisasi semua program stimulus yang sudah direncanakan," imbuhnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, resesi atau tidak sebaiknya menggunakan perhitungan data Produk Domestik Bruto (PDB) secara tahunan. Secara kuartalan, resesi masih bersifat teknis.
"Untuk data PDB yang sudah dilakukan penyesuaian musiman, maka pada umumnya resesi teknis didefinisikan sebagai pertumbuhan per kuartal mengalami pertumbuhan yang negatif dua kuartal berturut-turut," ucapnya.