Sementara itu, Bank Belanda ING melihat pukulan kumulatif terhadap PDB Inggris sebesar 2 persen pada pertengahan 2023, yang akan sebanding dengan resesi negara itu pada 1990-an.
Ekonom Pasar Berkembang di ING James Smith mengatakan, bank memperkirakan pada kuartal IV akan terjadi kontraksi 0,3 persen karena pengeluaran konsumen turun, yang akan memperkuat resesi teknis.
"Seiring berlalunya musim dingin, kami juga memperkirakan akan lebih banyak ketegangan muncul di manufaktur dan konstruksi, kedua sektor ini sangat menderita selama resesi tahun 1990-an dan 2008," ucap Smith.
Dia menjelaskan, turunnya pesanan baru manufaktur, terkait dengan turunnya permintaan konsumen global untuk barang dan meningkatnya tingkat persediaan, serta biaya energi yang lebih tinggi, Ini menunjukkan produksi yang lebih rendah pada awal 2023.
"Demikian juga, kenaikan tajam dalam tingkat hipotek, dan tanda-tanda awal penurunan harga rumah, menunjukkan aktivitas pembangunan yang lebih lemah hingga tahun depan," kata dia.
ING memperkirakan kenaikan suku bunga Bank of England mencapai puncaknya di sekitar 4 persen, tetapi Smith mencatat bahwa banyak hal akan bergantung pada pengumuman fiskal minggu depan.