Ekonomi Lesu, Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga

Jeanny Aipassa
Bank of China. (Foto: Reuters)

Pertumbuhan belanja konsumen turun menjadi 2,7 persen, turun 0,4 poin persentase dari Juni. Penjualan perumahan dan real estat komersial lainnya turun 28,8 persen dari tahun sebelumnya.

Beijing memaksa pengembang untuk mengurangi tingkat utang, yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi anjlok pada pertengahan 2021, mengganggu pemulihan dari pandemi virus korona. 

Tindakan keras itu telah membuat pengembang yang lebih kecil bangkrut dan memicu kekhawatiran default oleh Evergrande Group, yang berutang 310 miliar dolar AS kepada bank dan pemegang obligasi.

"Tren penurunan di real estat memiliki "dampak besar pada pertumbuhan ekonomi," kata Fu Linghui, juru bicara pemerintah, pada konferensi pers, seperti dikutip Associated Press, Senin (15/8/2022).

Pemotongan suku bunga dan uang tambahan untuk pinjaman kecil dibandingkan dengan ekonomi China senilai 17 triliun dolar AS per tahun, merupakan terbesar kedua di dunia. 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Harga Logam Mulia Berpotensi Tembus Rp2,3 Juta per Gram, Ini Pendorongnya 

Nasional
6 hari lalu

Rupiah Hari Ini Ditutup Perkasa, Sentuh Level Rp16.598 per Dolar AS

Nasional
14 hari lalu

Rupiah Hari Ini Ditutup Naik Tipis ke Rp16.684 per Dolar AS

Nasional
15 hari lalu

Ketua Banggar DPR Ingatkan Pentingnya Jaga Inflasi dan Rupiah, Singgung Gaya Koboi Menkeu Purbaya 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal