Untuk alat yang sudah ada di Jakarta, Arya menyebut kemungkinan alat tersebut baru bisa digunakan pekan depan, karena PCR harus terlebih dahulu melalui proses instalasi yang cukup rumit.
"Untuk yang di Jakarta mudah-mudahan minggu depan sudah bisa diinstall karena ini memang membutuhkan cara technical, memang membutuhkan sebuah proses pembangunan yang cukup harus terjaga karena jangan sampai nanti malah virusnya menyebar kemana mana, sehingga negative pressure dan sebagainya," ujarnya.
Sementara itu, untuk alat yang akan dikirim ke sejumlah wilayah, Arya menyebut diharapkan alat tersebut bisa digunakan setelah diinstal dalam waktu dua pekan, dan Rumah Sakit juga harus memiliki laboratorium dengan negative pressure.
"Maka dua minggu diharapkan kalau rumah sakit tersebut sudah punya tempat namanya negative pressure maka sudah bisa lab tersebut dipergunakan dan banyak item item lain yang memang disesuaikan dengann kriteria sebuah lab apalagi lab virus seperti ini yang bisa disesuaikan dengan standar yang dibangun dari Kementerian Kesehatan," tuturnya.