Gebrakan Menko Airlangga: Bikin 3 Jembatan Pacu Investasi Singapura ke RI!

Aditya Pratama
Pemerintah Indonesia dan Singapura berkomitmen untuk melanjutkan penguatan kerja sama ekonomi bilateral antar kedua negara. (Foto: Dok Kemenko Perekonomian)

Keberadaan jembatan ini akan memudahkan pelaku usaha di Bintan untuk mengirimkan produk pertaniannya ke Batam untuk selanjutnya di ekspor ke Singapura atau ke negara lain. Pembangunan jembatan Batam – Bintan ini diharapkan akan meningkatkan konektivitas dari Bintan dan Batam ke Singapura dan sebaliknya.  

Kerja sama juga akan dilakukan untuk membantu sektor pariwisata melalui Jembatan Travel Bubble. Seperti yang kita ketahui bersama, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak Pandemi Covid-19. 

Bintan merupakan salah satu tujuan destinasi pariwisata Singapura di Indonesia. Terkait hal ini, Indonesia dan Singapura sepakat untuk membentuk tim membahas kemungkinan dilakukannya travel bubble antara Singapura dan Indonesia di mulai dengan disepakatinya travel arrangement antara Singapura dengan kawasan Batam – Bintan – Karimun (BBK). 

Dengan adanya travel arrangement ini, para pebisnis dan turis dimungkinkan untuk bepergian secara bebas dari kawasan BBK - Singapura dan sebaliknya, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. “Seperti arahan Presiden Joko Widodo, di masa sulit seperti saat ini, negara ASEAN harus terus menunjukkan soliditasnya dengan berkolaborasi dan saling membantu, termasuk di dalamnya adalah meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata,” ungkap Menko Airlangga. 

Tim Kerja untuk penerapan Travel Bubble akan melibatkan Kementerian / Lembaga terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kesehatan, dan Direktorat Jenderal Imigrasi. Menko Airlangga menerangkan, pembentukan Tim Kerja ini disambut baik oleh Deputi Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat, dimana Duta Besar masing-masing negara akan turut berkoordinasi dalam Tim Kerja tersebut.  

Selain pembahasan “tiga jembatan”, pertemuan tersebut juga membahas sejumlah isu strategis lain, di antaranya : (1) Upaya penanganan dan pengendalian Covid-19 dimasing-masing negara, serta kemungkinan kerja sama riset dalam hal pengembangan vaksin terutama untuk mengantisipasi kemungkinan mutasi virus Covid-19; (2) Kerja sama kolaboratif dalam  menarik investor di industri hilir sektor pertambangan di antaranya, alumunium, tembaga dan emas. 

Di akhir diskusi, Deputi Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Pemerintah Indonesia untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat dan menarik investasi dari dalam maupun luar negeri, melalui pengesahan UU Cipta Kerja dan peraturan turunannya.  Heng Swee menyatakan komitmennya untuk mendatangkan lebih banyak investasi Singapura di Indonesia khususnya dalam bentuk foreign direct investment (FDI) sehingga jenis investasi yang masuk lebih berkualitas dan berkesinambungan.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
3 jam lalu

Canda Bahlil ke Airlangga: Ini Ketum Golkar Senior, Kalau Gak Hormat Bahaya Saya

Nasional
6 jam lalu

Investasi di Jakarta Tembus Rp204 Triliun, Jadi Daya Tarik Ekonomi Nasional

Nasional
13 jam lalu

Hasil Riset: Kelas Menengah Sudah Ogah Flexing, Kini Cari Ketenangan Hidup

Destinasi
2 hari lalu

Liburan ke Singapura Jelas Makin Hemat, Ada Diskon Hotel hingga 40%

Nasional
4 hari lalu

MNC University Gandeng ISCA Singapura untuk Perkuat Kompetensi Akuntansi Berstandar Global

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal