"Yang mendaftar dari Aceh, Gorontalo, hingga Papua. Tapi yang paling banyak berasal dari Jakarta, Jatim, Jabar, Jateng, dan Banten. Ini adalah daerah yang mengalami langsung akibat pandemi, seperti ada PHK atau UMKM yang susah melakukan operasional (usaha)," ujarnya.
Airlangga juga mengatakan, jenis pelatihan cukup beragam dan diharapkan akan ada banyak pilihan bagi 200 peserta pertama yang mengikuti ataupun lulus gelombang pertama
"Namun bagi 1,878 juta yang belum ikut di dalam golombang pertama ini tidak perlu mendaftar ulang nanti kami akan memberikan email untuk di link di komputer apa di Smartphone itu untuk klik berikut gelombang kedua ketiga keempat dan seterusnya," ucapnya.
Sebagai informasi, peserta Kartu Prakerja akan mendapat insentif bantuan pelatihan dengan total Rp 3,55 juta. Adapun rinciannya meliputi, biaya bantuan pelatihan Rp 1 juta, insentif penuntasan pelatihan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan.
Bantuan lainnya, yakni survei kebekerjaan Rp 150.000. Nantinya insentif itu akan ditransfer secara bertahap selama tiga sampai empat bulan ke dompet digital atau e-wallet peserta program. Bantuan ini hanya akan diberikan sekali seumur hidup untuk peserta.