JAKARTA, iNews.id - Penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) dalam kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Thailand menunjukkan hasil yang positif. Untuk dua bulan pertama tahun ini, total transaksi LCS antara kedua negara telah mencapai 272 juta baht atau setara Rp121 miliar.
"Meningkat tajam dari periode yang sama tahun lalu sebesar 69,5 juta baht (setara Rp30 miliar)," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam keterangannya, Senin (25/3/2019).
Sejak diimplementasikan pada 11 Desember 2017, total transaksi perdagangan melalui LCS telah menunjukkan peningkatan. Sepanjang 2018, total transaksi perdagangan melalui LCS mencapai rata-rata THB130 juta (setara Rp58 miliar) per bulan.
Perkembangan implementasi LCS tersebut menjadi salah satu topik yang mengemuka dalam diskusi pertemuan bilateral Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur Bank of Thailand Veerathai Santiprabhob pada 23 Maret 2019 di Jakarta.
Selain LCS, pertemuan strategis tersebut membahas mengenai perkembangan perekonomian kedua negara serta arah dan implementasi kebijakan bank sentral terutama di bidang sistem pembayaran. Kedua bank sentral menekankan pentingnya optimalisasi manfaat perkembangan ekonomi dan keuangan digital dengan berbagai inovasi teknologi terkini (termasuk penerapan QR Code), dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara. Optimalisasi manfaat ditempuh dengan tetap memitigasi potensi risiko yang mungkin terjadi, termasuk dari sisi stabilitas sistem keuangan, serta Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT).