Mantan Dirut AirNav ini menuturkan, dari data yang telah dikumpulkan, sampai saat ini belum menunjukkan ada wilayah yang terdampak terhadap keselamatan penerbangan.
"(Penerbangan) masih normal, tetapi kita aware dan monitor ketat sebaran abu vulkaniknya," ucap Novie.
Sebelumnya, Gunung Merapi di perbatasan Jateng dan DIY kembali mengalami erupsi dengan ketinggian kolom erupsi terpantau mencapai 2.000 meter. Menurut analisis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan berdurasi 150 detik. Kolom erupsi setinggi kurang lebih 2.000 meter yang bergerak mengikuti arah angin ke Barat Laut.
"Namun pantauan saat ini angin berhembus tenang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo melalui keterangan tertulisnya.
Menurut Agus, Gunung Merapi kini masih berstatus level 2 atau ‘Waspada’ sejak 21 Mei 2018. Pada level tersebut, PVMBG merekomendasikan warga atau pengunjung tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 3 km dari puncak gunung.
Warga diharapkan mengantisipasi potensi terjadinya bahaya akibat abu vulkanik, awan panas, lahar maupun letusan eksplosif.