Dia menjelaskan, harga rumah baru melonjak akibat kurangnya pasokan bangunan dan tenaga kerja, biaya pengiriman yang tinggi dan aktivitas konstruksi tingkat tinggi yang sedang berlangsung.
Selain itu, harga sayur-sayuran naik 7,3 persen pada kuartal II 2022, sementara harga buah-buahan melonjak 3,7 persen sebagai akibat dari bencana banjir yang melanda sebagian besar wilayah pesisir timur sebelumnya pada tahun ini.
Merespons data tersebut, Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers, memperingatkan bahwa situasi akan "semakin sulit" bagi warga Australia "sebelum menjadi lebih mudah" menjelang akhir 2022.
"Ini bukan berita baru bagi jutaan warga Australia yang merasakan tantangan inflasi setiap kali mereka pergi ke toko swalayan dan setiap kali tagihan datang," kata Jim Chalmers.
Menurut dia, data inflasi yang diumumkan ABS mencerminkan pengalaman langsung warga Australia yang sedang mengalami kesulitan saat ini.
Angka tersebut diharapkan akan mendorong dewan bank sentral Reserve Bank of Australia (RBA) untuk menaikkan suku bunga pada pertemuannya pekan depan.