“Kami sudah ajak Bulog antisipasi. Kita memasuki panen raya sampe Mei," ucap Amran.
Sebagai informasi untuk menekan harga beras yang melambung tinggi, pemerintah juga mendatangkan komoditas pangan strategis ini dari luar negeri. Rencananya, beras dengan jumlah 500.000 ton tersebut datang di akhir Januari 2017.
Beras yang diimpor dari Pakistan Vietnam dan Thailand sejatinya hanya akan disebar ke daerah-daerah yang mengalami peningkatan harga.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution sebelumnya menekankan, hal terpenting dari impor beras adalah mengembalikan banderol beras sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Di lapangan, harga beras terpantau sudah mencapai Rp13.000-14.000 per kilogramnya.
Harga tersebut dinilai tertinggi sepanjang sejarah penjualan beras yang biasanya naik ke Rp10.000 per kilogram saja. Untuk jumlah beras yang diimpor, Darmin tak ingin memperdebatkan lagi. Sebab, sudah ditetapkan pengimporan sebanyak 500.000 ton.
“Situasinya sekarang sebenarnya sudah tidak ingin berdebat. Tapi, faktanya harganya naik. Kita mau harganya turun ke arah HET-nya toh,” ucapnya.