JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Gabungan Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengungkapkan harga kedelai impor sudah naik hampir 50 persen dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini membuat para pengrajin tahu dan tempe kewalahan sehingga meminta mogok produksi.
"Waktu kedelai impor naik 10-20 persen, mereka masih bisa bertahan. Tetapi karena terlalu tinggi akhirnya tidak bisa tahan," ujarnya ketika dihubungi, Kamis (31/12/2020).
Seperti diketahui, para pengrajin tempe dan tahu yang tergabung dalam Gakoptindo akan melakukan mogok produksi pada 1-3 Januari 2021. Aksi ini dilakukan untuk menyikapi harga kedelai yang terus naik dan berdampak kepada harga jual produksi tempe dan tahu.