Harkonas, YLKI Harap Pemerintah Serius Atur Ekonomi Digital

Isna Rifka Sri Rahayu
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti lemahnya aturan perlindungan konsumen di tengah peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas). (Foto: Shutterstock)

Konsumen Indonesia saat ini kecenderungannya menjadi korban produk-produk ekonomi digital, seperti e-commerse dan financial technology (fintech). “Hal ini ditandai dengan tingginya pengaduan konsumen di YLKI terkait produk ekonomi digital tersebut,” katanya.

YLKI juga mempertanyakan dengan keras, alasan pemerintah masih malas mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Belanja Online. Oleh karena itu, pemerintah harus menjadikan Harkonas sebagai momen untuk meningkatkan keberdayaan konsumen Indonesia, yang ditandai dengan meningkatnya skor IKK.

Tulus melanjutkan, lima tahun ke depan pemerintah harus menjadikan isu perlindungan konsumen dan indeks keberdayaan konsumen menjadi arus utama dalam mengambil kebijakan yang berdampak terhadap konsumen. Walaupun dalam era Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah diterbikan Perpres Nomor 50 Tahun 2017 tentang Strategi Perlindungan Konsumen, namun, nyatanya Stranas Perlindungan Konsumen hanya berhenti pada tataran formalitas belaka. 

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Bisnis
2 hari lalu

Kisah Sukses Wirausaha Muda bersama Shopee Dukung Pertumbuhan Ekonomi Digital

Bisnis
6 hari lalu

MNC Life Dukung Transformasi Keuangan Digital di Mandiri BFN Fest 2025, Perkuat Ekosistem Fintech

Bisnis
15 hari lalu

Shopee Rayakan 10 Tahun Berdayakan UMKM, Penjualan Tembus 270 Miliar Dolar AS secara Global

Nasional
15 hari lalu

Indonesia Resmi Ajukan Proposal Atur Royalti Digital di WIPO

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal