Hindari Budaya Patron Klien, Erick Thohir Tak Mau Punya Meja Khusus

Suparjo Ramalan
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNews.id - Meja kerja menjadi instrumen penting bagi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Hal ini untuk menghindari budaya patron klien di Kementerian dan BUMN. 

Patron klien merujuk pada status sosial-ekonomi antara atasan dan bawahan. Erick mengutarakan, meja akan menjadi simbol patron klien antara dirinya dan pegawai di internal BUMN. 

Dengan begitu, akan ada gap atau kesenjangan antara Menteri dan bawahan. Sementara yang diinginkan adalah tidak ada pemisahan secara tegas antara Menteri dan bawahan. 

Erick berupaya agar adanya ruang diskusi yang terbuka dan harmonis di terbagun di lingkungan BUMN. "Ya kalau meja ini tuh pemikirannya gimana ya, seperti seseorang harus menghadap kita. Berarti secara pembicaraan sudah ada atas dan bawahan. Kalau di meja panjang (meja yang digunakan) seperti itu, kita lebih sangat terbuka karena kita semua sejajar. Tujuannya tidak ada jarak antara bawahan dan atasan untuk berdiskusi," ujar Erick dalam sebuah wawancara dikutip Senin (15/2/2021).

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
9 jam lalu

BPK Selamatkan Uang Negara Rp69,21 Triliun, Terbesar di BUMN

Bisnis
11 jam lalu

Merger BUMN Karya Ditargetkan Selesai Desember 2025, Ini Progresnya

All Sport
1 hari lalu

Kemenpora Libatkan BPKP, Erick Thohir Bongkar Total Aturan Olahraga dan Pemuda

Soccer
1 hari lalu

Erick Thohir Pastikan Rizky Ridho Tak Kena Pajak Berganda Jika Raih Puskas Award 2025

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal