Berdasarkan informasi RIM Intelligence, apabila harga minyak global lebih dari 66,00 dolar AS per barel maka penjualan akan tertekan oleh kekhawatiran peningkatan produksi minyak mentah AS. Namun, apabila harga di bawah 63,00 dolar AS per barel, maka pembelian minyak akan cenderung meningkat. Dengan demikian pasar akan memiliki gerak naik atau turun yang terbatas.
Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh permintaan minyak mentah di Korea Selatan di mana tahun 2018 diproyeksikan terus mengalami peningkatan, terutama karena pembangunan ekonomi dan perkembangan di sektor petrokimia serta transportasi. Kemudian di India terdapat permintaan kebutuhan minyak diesel yang tinggi guna mendukung proyek infrastruktur pemerintah.
Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Maret 2018 dibandingkan bulan Februari 2018 juga mengalami kenaikan:
- Dated Brent naik sebesar 0,71 dolar AS per barel dari 65,19 dolar AS per barel menjadi 65,90 dolar AS per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar 0,99 dolar AS per barel dari 65,73 dolar AS per barel menjadi 66,72 dolar AS per barel.
- WTI (Nymex) naik sebesar 0,59 dolar AS per barel dari 62,18 dolar AS per barel menjadi 62,77 dolar AS per barel.
- Basket OPEC (sampai dengan tanggal 28 Maret 2018) naik sebesar 0,17 dolar AS per barel dari 63,48 dolar AS per barel menjadi 63,65 dolar AS per barel.