Indef Sebut Deindustrialisasi Bisa Ancam Bonus Demografi RI

Isna Rifka Sri Rahayu
Deindustrialisasi terjadi di banyak negara berkembang selain Indonesia akibat adanya loncatan ekonomi berbasis industri ke jasa. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA, iNews.id - Deindustrialisasi terjadi di banyak negara berkembang selain Indonesia akibat adanya loncatan ekonomi berbasis industri ke jasa. Namun, deindustrialisasi di Indonesia lebih cepat menurunkan produk domestik bruto (PDB) dibanding negara Asia lainnya.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, deindustrialisasi ini bisa menjadi ancaman bagi bonus demografi Indonesia yang akan terjadi pada 2030-2045.

"Akhirnya nanti bonus demografi yang kita junjung-junjung itu bisa menjadi bencana demografi kalau tdiak siap-siap dalam hal serapan tenaga kerjanya," ujarnya saat dihubungi iNews.id, Sabtu (20/4/2019).

Pasalnya, perubahan ekonomi berbasis industri ke jasa secara cepat dapat membuat permasalahan di sektor industri tidak terselesaikan. Hal ini menurutnya membuat struktur ekonomi Indonesia menjadi rapuh.

"Pertanian belum beres, industri belum beres ini sudah mau loncat saja kan ke sektor jasa. Padahal tenaga kerja yang serapannya paling besar adalah pertanian dan sektor manufaktur," ucapnya.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
4 hari lalu

Mengimajinasikan Indonesia

Nasional
1 tahun lalu

HT: Bonus Demografi Momentum Tepat Indonesia Maju

Bisnis
2 tahun lalu

Jokowi soal Hilirisasi RI Ditentang Lembaga Internasional: Industrinya Sudah Jadi

Bisnis
2 tahun lalu

3 Jurus Jitu Ganjar Tekan Angka Pengangguran dan Wujudkan Lapangan Kerja Mudah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal