Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa belanja konsumen sedikit meningkat pada bulan lalu. Harga-harga yang mendasari kenaikan pada laju paling lambat dalam enam bulan, meningkatkan optimisme bahwa The Fed dapat menurunkan suku bunga. Kalangan pedagang optimistis penurunan Fed Rate akan terjadi pada bulan September.
“Ini adalah laporan yang sangat ramah terhadap The Fed yang akan menjaga penurunan suku bunga di bulan September, sekaligus meningkatkan kepercayaan investor bahwa pertumbuhan ekonomi yang moderat dapat dipertahankan bahkan ketika suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” ucap Kepala Ekonom AS di Pasar Modal BMO, Scott Anderson dikutip, Sabtu (29/6/2024).
“Perlambatan tajam dalam inflasi inti adalah hal yang perlu diperhatikan agar perekonomian tetap berada pada jalur yang aman,” katanya.
Inflasi AS mengalami penurunan setelah melonjak pada kuartal pertama 2024 imbas kenaikan suku bunga The Fed sebesar 525 basis poin sejak tahun 2022 yang mengurangi permintaan domestik. Namun, inflasi masih berada di atas target bank sentral sebesar 2 persen.
Pasar keuangan melihat peluang sekitar 68 persen bahwa pelonggaran kebijakan The Fed akan dimulai pada bulan September dibandingkan dengan sekitar 64 persen sebelum data inflasi dirilis. Bank sentral AS telah mempertahankan suku bunga acuan overnight pada kisaran 5,25-5,50 persen sejak Juli lalu.