JAKARTA, iNews.id - Inflasi Januari 2018 dinilai akan lebih tinggi dari perkiraan Bank Indonesia (BI), yang mematok angka sebesar 0,6 persen. Melesetnya target inflasi itu akibat harga beras yang melambung tinggi sehingga memengaruhi daya beli masyarakat.
Head Of Riset Samuel Aset Management Lana Soelistianingsih menuturkan, rata-rata inflasi di bulan Januari secara month to month (mtm) pada tahun 2009-2017 berada di level 0,63 persen. Sementara untuk Januari 2018, dia memprediksi inflasi justru di atas 0,63 persen.
“Nah kemungkinan besar januari ini akan ada kenaikan bisa mencapai 0,7 sampai 0,8 persen karena efek naiknya bahan pangan terutama beras dalam tiga minggu pertama tahun 2018,” ujar Lana, di Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Dia menambahkan, kenaikan tingkat inflasi itu memang tak dapat dihindari. Pasalnya, beras berkontribusi 5 persen terhadap indeks harga konsumen (IHK). Dengan peningkatan harga beras yang berlangsung sampai saat ini, maka kecil kemungkinan tingkat inflasi di Januari masih sesuai target.
BI sebelumnya memperkirakan, inflasi sepanjang Januari 2018 akan sekitar 0,6 persen (mtm). Inflasi itu dipengaruhi oleh tekanan harga beras, varietas cabai, dan produk lainnya dari kelompok hortikultura.