Adapun langkah-langkah Preventive Khusus diatur untuk menghadapi wabah virus korona, BNI menekankan agar pegawai dan keluarga inti menghindar dari bepergian ke lokasi-lokasi yang tergolong sebagai negara terjangkit, baik dalam hal kepentingan dinas, maupun personal. Daftar negara yang perlu dihindari, menyesuaikan dengan daftar resmi dari Kementerian Kesehatan.
Apabila tidak terhindarkan dari keharusan bepergian ke negara terjangkit tersebut, maka pegawai diwajibkan melindungi diri sebaik mungkin dengan menjadi kesehatan dan menggunakan masker secara baik dan benar. Pegawai yang akan kembali dari negara terjangkit wabah virus korona agar memeriksakan diri ke rumah sakit yang ditunjuk pemerintah, untuk mendapatkan surat keterangan sehat sebelum kembali ke kantor.
Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Amam Sukriyanto menuturkan, perusahaan telah menerapkan prosedur Thermo Screening dan penggunaan hand sanitizer bagi para pengunjung Kantor Pusat di Jakarta. “Hal ini dengan menaruh beberapa Thermotermal Infrared yang dapat mendeteksi suhu tubuh pengunjung dan nasabah BRI. Penerapan ini adalah langkah pencegahan untuk membatasi ruang gerak penularan virus di wilayah kerja BRI,“ ujar Amam Sukriyanto.
Amam juga menambahkan, Bank BRI menerapkan 10 anjuran Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) di antaranya, makan dengan gizi seimbang, rajin berolahraga, cuci tangan pakai sabun, menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu terdapat anjuran untuk tidak merokok, menggunakan masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas bagian dalam, serta memakan makan makanan yang dimasak sempurna dan jangan makan daging dari hewan yang berpotensi menularkan.
Bila demam dan sesak napas segera ke fasilitas kesehatan, jangan lupa berdoa, dan minum air mineral delapan gelas per hari. Selanjutnya, mengunjungi klinik atau pusat fasilitas kesehatan terdekat bila mengalami gejala sakit. Anjuran Germas ini telah disosialisasikan ke seluruh Unit Kerja BRI.