Ada pun untuk mencapai swasembada energi dalam tiga tahun, perlu dilakukan konversi hutan rusak menjadi lahan produktif sebesar 6 juta hektare. Lahan ini digunakan untuk menanam tanaman penghasil bioenergy, terutama singkong dan aren, untuk menghasilkan 36 juta ton bioethanol.
Investasi yang dibutuhkan untuk membuka 6 juta hektare hutan produktif ini mencapai 18 miliar dolar AS. “Proyek ini akan secara signifikan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM,” kata mantan Danjen Kopassus ini.
Bila diasumsikan setiap hektare kedua megaproyek pembangunan tersebut menyerap dua tenaga kerja, akan tercipta 28 juta lapangan kerja baru.