Davy menyatakan, uji laik fungsi itu sangat diperlukan karena ketika ada kondisi di luar dugaan seperti gempa, bangunan dapat bertahan dan tidak ambrol dengan mudah. Saat, terdampak gempa pun, gedung wajib dievaluasi kembali.
"Misal, karena gempa tempat rawan bertumpu menjadi retak," ujarnya.
Lebih lanjut Davy menjelaskan, penggantung dapat mengalami pengeroposan sesuai usia bangunan. Karena itu, satu-satunya cara untuk meminimalkan ambrolnya gedung adalah dengan meninjau kembali kondisi bangunan selama lima tahun sekali.
"Penggantung itu bisa terjadi melemah sehingga perlu ditinjau kembali konstruksinya," katanya.
Sebagai informasi, pagi ini aktivitas di BEI berjalan seperti biasa setelah runtuhnya selasar tower gedung tersebut. Rencananya, hari ini pihak Puslabfor Mabes Polri akan mengidentifikasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab kejadian tersebut.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Selasa (16/1/2018) para karyawan gedung itu berdatangan dan memulai aktivitas pekerjaan. Padahal, Tower II belum diperkenankan adanya aktivitas.