Sementara itu, warga pun mengurangi pembelian sayur-mayur karena khawatir akan menguras kantong dan menambah beban biaya operasional. Romyati, salah seorang ibu rumah tangga terpaksa harus mengurangi jumlah pembelian dari biasanya 3 kilogram menjadi 1 kilogram.
“Beli kol kubis, sekilo Rp5.500, ini yang kecil, yang besar Rp6.000. Ini naik, kecil gini Rp5.500, tadinya Rp3.500. Biasa beli 3 kg, sekarang 1 kg. Saya mintanya normal kembali jangan sampai naik-naik terus,” ucapnya.
Tidak hanya kubis dan sawi hijau, sayur bayam dan kangkung juga mengikuti gejolak pasar meski kenaikan harga tak terlalu signifikan. Selain musim penghujan, penyebab kenaikan harga juga diduga karena ulah para tengkulak dan distributor.