Yellen pada awal pekan ini mengatakan kepada anggota parlemen, uang tunai akan habis sekitar pertengahan Oktober, lebih awal dari yang diperkirakan sebagian besar analis. Setelah itu, pemerintah tidak akan memiliki cukup dana untuk memenuhi semua kewajibannya, mulai dari pembayaran jaminan sosial hingga pokok dan bunga jatuh tempo treasury dan obligasi.
Kegagalan untuk memenuhi kewajiban tersebut akan menandai default AS untuk pertama kalinya dan Yellen telah berulang kali mengatakan akan menjadi bencana.
"Kami kemungkinan akan berakhir dengan krisis keuangan, tentu saja resesi. Ini juga akan memiliki konsekuensi jangka panjang pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi bagi setiap orang yang meminjam," ujarnya.
Itu karena peringkat kredit AS pasti akan dipangkas, dan kreditur internasional yang telah lama memiliki utang treasuri yang selama ini didukung oleh kepercayaan kepada pemerintah, tidak akan lagi memandang surat-surat berharga itu bebas risiko.
"Itu akan membuatnya lebih mahal bagi pemerintah federal dan semua orang untuk meminjam," ucapnya.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, kemampuan bank sentral AS untuk menahan dampak dari peristiwa semacam itu terbatas.
"Tidak ada yang berasumsi bahwa kami benar-benar dapat berbuat banyak. Tidak seorang pun boleh berasumsi bahwa Federal Reserve atau siapa pun dapat melindungi rakyat Amerika dari konsekuensinya," tuturnya.