JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan diperlukan reformasi besar-besaran pada ekosistem ekspor di Indonesia. Segala persoalan yang menghambat harus dipangkas dan disederhanakan.
"Diperlukan reformasi besar-besaran pada ekosistem berusaha bagi eksportir kita. Satu per satu persoalan yang menghambat kinerja ekspor kita cermati, kita carikan solusinya. Regulasi yang rumit, saya sudah sampaikan bolak-balik segera kita sederhanakan. Prosedur birokrasi yang menghambat juga saya sampaikan berkali-kali segera dipangkas," ujarnya, dalam rapat terbatas 'Pelepasan Ekspor ke Pasar Global 2020,' secara virtual, Jumat (4/12/2020).
Jokowi mengingatkan jajarannya untuk mempercepat negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif terutama dengan negara potensial menjadi pasar produk ekspor Indonesia.
"Berbagai perjanjian perdagangan yang sudah ada segera dioptimalkan, sambil terus mencari pasar-pasar baru di negara non-tradisional. sehingga pasar ekspor kita semakin luas," tuturnya.
Jokowi pun meminta atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) mampu menjadi market agent serta market intelijen. Daya saing eksportir khususnya usaha kecil dan menengah harus terus ditingkatkan.
"Gandeng UKM di seluruh Indonesia menjadi satu kesatuan yang kuat untuk memenuhi order buyers. Perkuat kerja sama dengan perbankan dan lembaga pembiayaan ekspor Indonesia (LPEI) untuk trade financing bagi UKM ekspor," katanya.
"Perbanyak program seperti eksport coaching program dan sebagainya. Kita harus penuhi apa yang menjadi standar pasar global dengan brand yang kuat dan dengan packaging yang semakin baik. Ini yang akan meningkatkan ekspor kita," ujar Jokowi.