JAKARTA, iNews.id - Pidato Presiden Joko Widodo yang menyinggung serial televisi AS, Game of Thrones peserta IMF-WB 2018. Namun, konten pidato itu memantik pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Presiden kembali menyampaikan penjelasan soal makna pidatonya di forum internasional tersebut. Dia menyebut, serial dengan genre drama fantasi tersebut cukup relevan untuk menggambarkan kondisi ekonomi dan politik global saat ini, terutama perang dagang antara AS dan China.
“Pesan moral utama yang ingin saya sampaikan saat itu adalah bahwa konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan, bukan hanya bagi yang kalah namun juga bagi yang menang,” kata Presiden di Kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Dia menjelaskan, perhelatan ekonomi dan politik dunia saat ini diwarnai oleh pertarungan antar kekuatan-kekuatan besar, antar negara-negara besar, dan negara-negara elit. Perebutan kekuasaan tersebut, menurut Presiden, layaknya roda besar yang berputar seperti siklus kehidupan.
“Satu negara elit tengah berjaya, sementara negara lain mengalami kemunduran dan kehancuran,” tuturnya.
Tatkala para kekuatan-kekuatan besar ini sibuk bertarung satu sama lain, lanjut Presiden, mereka tidak sadar adanya ancaman yang lebih besar, misalnya perubahan iklim, terorisme global, dan menurunnya pertumbuhan ekonomi global. Saat kemenangan dirayakan dan kekalahan diratapi, barulah mereka sadar, tapi sudah terlambat.
“Kalau sadarnya baru belakangan, bahwa kemenangan maupun kekalahan dalam perang selalu hasilnya sama yaitu dunia yang porak-poranda,” ucapnya.