JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia kini naik kelas dari status negara berpendapatan menengah rendah menjadi negara berpendapatan menengah tinggi. Dengan demikian, selangkah lagi Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi alias negara maju.
Dia mengatakan, kenaikan status itu setelah Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia naik dari posisi 3.480 dolar AS menjadi ke 4.050 dolar AS pada 2019.
"Hal ini patut kita syukuri, kita berjalan ke arah yang benar bahwa kita harus melangkah maju menuju negara berpenghasilan tinggi, dengan mengedepankan kehidupan sosial rakyat indonesia," ujarnya dalam sambutan Konferensi Forum Rektor Indonesia di IPB secara virtual, Sabtu (4/7/2020).
Kepala Negara menegaskan, menjadi negara maju bukan hal mudah. Banyak negara Dunia Ketiga yang puluhan tahun bahkan mendekati satu abad berhenti sebagai negara berpenghasilan menengah alias middle income trap.
"Itu hal yang tidak kita inginkan. Pertanyaannya, apakah kita mempunyai peluang untuk keluar dari middle income trap? Saya jawab tegas, kita punya potensi besar, kita punya peluang besar untuk melewati middle income trap, kita punya peluang besar untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi, tetapi semua itu butuh prasyarat," tuturnya.
Prasyarat yang dimaksud, kata dia, Indonesia butuh infrastruktur yang kuat, SDM yang unggul, produktif dan kompetitif, serta, kerja cepat yang berorientasi pada hasil. Menurut dia, dunia pendidikan memegang peranan penting untuk mewujudkan hal itu.
"Infrastruktur sudah mulai kita bangun. Sementara syarat yang lain, butuh posisi strategisnya pendidikan tinggi. Yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mencetak generasi mudah yang produktif dan kompetitif. Kita berjuang untuk kemanusiaan dan kemajuan Indonesia," ujarnya.