JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani mewakili Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyampaikan bahwa kinerja nilai tukar rupiah lebih baik dari negara ASEAN lain, seperti Baht Thailand dan Peso Filipina.
Hal itu karena stabilitas rupiah terjaga hingga akhir tahun berkat konsistensi kebijakan moneter yang ditempuh oleh Bank Indonesia dan kerja sama dengan pemerintah.
“Pada 2023 akhir Desember secara point to point rupiah menguat 1,11 persen (yoy) dibandingkan akhir tahun sebelumnya," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil KSSK di Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Sri Mulyani melanjutkan, apresiasi rupiah hingga akhir 2023 lebih baik dibandingkan penguatan beberapa mata uang ASEAN lain seperti baht yang menguat 0,67 persen dan peso menguat 0,62 persen dalam periode yang sama.
Menkeu Sri Mulyani juga mengungkapkan performa baik rupiah ditopang oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan masuknya aliran modal (capital inflow) asing baik kepada saham maupun surat berharga (SBN).
Selain itu, Sri Mulyani juga menyebut rupiah juga ikut ditopang kinerja serta prospek ekonomi Indonesia yang positif ke depan.
"Nilai tukar rupiah stabil dan cenderung menguat, positifnya perkembangan nilai tukar rupiah didukung kebijakan stabilitsasi BI dan penguatan strategi operasi moneter," ucap Sri Mulyani.