Sri Mulyani menilai, Indonesia memiliki komitmen yang kuat mengendalikan perubahan iklim. Dari sisi fiskal, pemerintah memiliki beragam kebijakan mulai dari penandaan APBN untuk kebijakan perubahan iklim (budget tagging) hingga aktivasi instrumen pembiayaan inovatif berwawasan lingkungan seperti green sukuk.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu yakin perannya sebagai co-chair akan meningkatkan reputasi Indonesia di dunia internasional. Apalagi, Indonesia telah berkomitmen dalam Perjanjian Paris untuk menekan emisi karbon pada 2030 sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional.